Stop Pneumonia! Selamatkan Generasi Penerus Bangsa Indonesia
Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Dan pastinya akan menjadi ‘aset’ hebat penerus bangsa kita di masa depan
Tapi, Bagaimana bila tumbuh kembang dari calon penerus bangsa ini harus terhambat oleh sebuah penyakit ? bahkan bisa menyebabkan kematian ! yaa, sebuah penyakit bernama Pneumonia membayangi para balita di seluruh Indonesia saat ini
Pneumonia atau biasa disebut paru-paru basah adalah infeksi pada paru yang disebabkan oleh kuman. Baik itu bakteri, jamur, ataupun virus. Lokasi infeksi berada di alveoli yang seharusnya tempat berisi oksigen serta tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida. Malah terisi oleh cairan atau nanah
Berdasarkan laporan UNICEF tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan tingkat kematian balita akibat pneumonia tertinggi. Dengan angka kematian 147 ribu balita, dapat diartikan sebanyak 2 – 3 anak dibawah usia 5 tahun meninggal akibat pneumonia setiap jam nya
Dari data diatas, saya pun kaget dan bertanya-tanya “bagaimana bisa hal tersebut terjadi ?”
Penyebab
Seperti yang saya sebutkan diatas, penyebab pneumonia bisa dari bakteri, jamur, dan virus. Tapi yang paling umum disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia. Bakteri ini menjadi penyebab 50% balita mengalami pneumonia
Dengan adanya cairan di rongga paru, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen ke seluruh tubuh sehingga sel-sel didalam tubuh tidak dapat bekerja secara optimal. Dan bisa saja menyebabkan kematian.
Gejala
Setelah paham Penyebab penyakit pneumonia ini. Lanjut tentang pemahaman Gejala-gejala yang ditimbulkan, Jangan sampai menunngu si anak terkulai lemas akibat telat mendeteksi dini. Yang paling utama adalah ketika ritme napas menjadi lebih cepat.
Laju pernapasan pada anak usia 1 hingga 5 tahun, normalnya adalah 40 kali per menit. Cara nya cukup mudah, orang tua bisa melihat gerakan dada si anak saat bernapas. Apabila berjalan lebih cepat dari batas normal, maka ia mengalami sesak napas
Pneumonia pada anak juga bisa disertai dengan beberapa gejala berikut ini :
1. Batuk, biasanya dsertai dengan lender atau mucus berwarna hijau ataupun kuning
2. Nyeri pada perut, akibat usaha anak yang terlalu keras untuk bernapas normal
3. Kehilangan nafsu makan
4. Demam
Mulai dari sini, sudah mulai paham yaa apabila ada balita tetangga ataupun balita kita mengalami gejala diatas, tapi itu hanya gejala saja. Untuk memastikan itu harus langsung ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut
Pencegahan
Penyakit ini dapat menular melalui Udara, Bersin, atau benda yang terkena percikan ludah dari si penderita. Sebenarnya Pneumonia ini bisa kita tangani serta Cegah, berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan :
1. Menerapkan Perilaku hidup sehat : Mulai dari kebiasaan dari diri sendiri, seperti mencuci tangan sebelum makan
2. Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan : banyak manfaat dari pemberian ASI eksklusif ini, diantaranya melindungi bayi dari kuman, memberikan nutrisi lengkap, serta jaminan Asupan yang higenis dan Aman
3. Pemberian Makanan bergizi : setelah berusia 6 bulan, bayi muali diperkenalakan dengan Makan pendamping ASI (MPASI). Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan
4. Jauhkan dari Polusi udara : Polusi udara disini bisa disebabkan dari asap rokok , polusi udara akibat asap kendaraan, dan polusi udara dari industri-industri ataupun kebakaran hutan lohh
5. Berikan imunisasi lengkap : yang paling utamanya Campak dan rubella (MR), DPT, Haemophilus influezae tye B (Hib). Imunisasi tersebut yang paling efektif untuk mencegah Pneumonia
6. Peran orang tua, terutama Ayah
Peran orang tua memang sangat penting untuk mendukung laju tumbuh kembang si buah hati. Terutama seorang ayah. Ayah juga harus turut berperan dalam pengasuhan anak akan memastikan kelangsungan hidup yang baik bagi anak, serta anak-anak terlindungi dari bahaya.
Peran utama bagi si ayah adalah : Memastikan anak mendapat imunisasi lengkap, memastikan kecukupan gizi si bayi, membangun kedekatan, serta memberikan bimbingan kepada buah hati.
7. Peran anak muda
Saya dan kalian juga bisa berpartisipasi untuk mencegah penyebaran dari Pneumonia ini. Dengan mulai mensosialisasikan bahaya pneumonia di social media sobat. Yang terpenting adalah info seputar Gejala, Faktor, dan pencegahannya. Bahkan men share artikel ini juga membantu penyebar luasan info seputar pneumonia lohh
Sobat bisa juga mengikuti Komunitas kesehatan untuk mensosialisasikan langsung ke masyarakat. Terutama didaerah pedalaman yang tidak memiliki akses internet.
Pastinya semua elemen masyarakat harus ikut andil dalam penanganan kasus Pneumonia ini. Sehingga kasus Pneumonia di Indonesia dapat berkurang bahkan tidak ada lagi. Sehingga Balita dapat bertumbuh dan berkembang dengan sehat. Dan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia yang sehat dan baik
Oke cukup sekian artikel hari seputar Pneumonia, apabila sobat ada pertanyaan bisa langsung tanyakan di kolom komentar.
Tapi, Bagaimana bila tumbuh kembang dari calon penerus bangsa ini harus terhambat oleh sebuah penyakit ? bahkan bisa menyebabkan kematian ! yaa, sebuah penyakit bernama Pneumonia membayangi para balita di seluruh Indonesia saat ini
Pneumonia atau biasa disebut paru-paru basah adalah infeksi pada paru yang disebabkan oleh kuman. Baik itu bakteri, jamur, ataupun virus. Lokasi infeksi berada di alveoli yang seharusnya tempat berisi oksigen serta tempat pertukaran oksigen dengan karbon dioksida. Malah terisi oleh cairan atau nanah
Berdasarkan laporan UNICEF tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan tingkat kematian balita akibat pneumonia tertinggi. Dengan angka kematian 147 ribu balita, dapat diartikan sebanyak 2 – 3 anak dibawah usia 5 tahun meninggal akibat pneumonia setiap jam nya
Dari data diatas, saya pun kaget dan bertanya-tanya “bagaimana bisa hal tersebut terjadi ?”
Penyebab
Sumber : https://rs.uns.ac.id/
Dengan adanya cairan di rongga paru, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen ke seluruh tubuh sehingga sel-sel didalam tubuh tidak dapat bekerja secara optimal. Dan bisa saja menyebabkan kematian.
Gejala
Sumber : https://hellosehat.com/
Laju pernapasan pada anak usia 1 hingga 5 tahun, normalnya adalah 40 kali per menit. Cara nya cukup mudah, orang tua bisa melihat gerakan dada si anak saat bernapas. Apabila berjalan lebih cepat dari batas normal, maka ia mengalami sesak napas
Pneumonia pada anak juga bisa disertai dengan beberapa gejala berikut ini :
1. Batuk, biasanya dsertai dengan lender atau mucus berwarna hijau ataupun kuning
2. Nyeri pada perut, akibat usaha anak yang terlalu keras untuk bernapas normal
3. Kehilangan nafsu makan
4. Demam
Mulai dari sini, sudah mulai paham yaa apabila ada balita tetangga ataupun balita kita mengalami gejala diatas, tapi itu hanya gejala saja. Untuk memastikan itu harus langsung ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut
Pencegahan
Penyakit ini dapat menular melalui Udara, Bersin, atau benda yang terkena percikan ludah dari si penderita. Sebenarnya Pneumonia ini bisa kita tangani serta Cegah, berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan :
1. Menerapkan Perilaku hidup sehat : Mulai dari kebiasaan dari diri sendiri, seperti mencuci tangan sebelum makan
2. Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan : banyak manfaat dari pemberian ASI eksklusif ini, diantaranya melindungi bayi dari kuman, memberikan nutrisi lengkap, serta jaminan Asupan yang higenis dan Aman
3. Pemberian Makanan bergizi : setelah berusia 6 bulan, bayi muali diperkenalakan dengan Makan pendamping ASI (MPASI). Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan
4. Jauhkan dari Polusi udara : Polusi udara disini bisa disebabkan dari asap rokok , polusi udara akibat asap kendaraan, dan polusi udara dari industri-industri ataupun kebakaran hutan lohh
5. Berikan imunisasi lengkap : yang paling utamanya Campak dan rubella (MR), DPT, Haemophilus influezae tye B (Hib). Imunisasi tersebut yang paling efektif untuk mencegah Pneumonia
6. Peran orang tua, terutama Ayah
Peran orang tua memang sangat penting untuk mendukung laju tumbuh kembang si buah hati. Terutama seorang ayah. Ayah juga harus turut berperan dalam pengasuhan anak akan memastikan kelangsungan hidup yang baik bagi anak, serta anak-anak terlindungi dari bahaya.
Peran utama bagi si ayah adalah : Memastikan anak mendapat imunisasi lengkap, memastikan kecukupan gizi si bayi, membangun kedekatan, serta memberikan bimbingan kepada buah hati.
7. Peran anak muda
Saya dan kalian juga bisa berpartisipasi untuk mencegah penyebaran dari Pneumonia ini. Dengan mulai mensosialisasikan bahaya pneumonia di social media sobat. Yang terpenting adalah info seputar Gejala, Faktor, dan pencegahannya. Bahkan men share artikel ini juga membantu penyebar luasan info seputar pneumonia lohh
Sobat bisa juga mengikuti Komunitas kesehatan untuk mensosialisasikan langsung ke masyarakat. Terutama didaerah pedalaman yang tidak memiliki akses internet.
Pastinya semua elemen masyarakat harus ikut andil dalam penanganan kasus Pneumonia ini. Sehingga kasus Pneumonia di Indonesia dapat berkurang bahkan tidak ada lagi. Sehingga Balita dapat bertumbuh dan berkembang dengan sehat. Dan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia yang sehat dan baik
Oke cukup sekian artikel hari seputar Pneumonia, apabila sobat ada pertanyaan bisa langsung tanyakan di kolom komentar.
Post a Comment for "Stop Pneumonia! Selamatkan Generasi Penerus Bangsa Indonesia"